nusakini.com-Karanganyar – Beras organik kini sudah mulai berkembang pesat dilingkungan masyarakat, meskipun harganya jauh lebih tinggi dari beras biasa. Masayarakat yakin bahwa beras organik merupakan makanan yang lebih aman dibanding dengan beras biasa. Untuk lebih memperdayakan klaster bisnis padi organik, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengunjungi Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar. 

• HUT ke-53 Korpri, Ribuan Warga Ramaikan Jalan Sehat Hingga Borong Sayur dan Cabai Kering
• Meski Gagal ke Final Piala Asia U-23, Nana Optimistis Garuda Muda Kembali Bangkit
• 17 Desa di Kabupaten Rembang Jadi Percontohan Integrasi Layanan Primer
• DWP Jateng pun Ambil Peran Turunkan Stunting
• Produk UMKM Blora Tampil di Balai Sidang Jakarta Convention Center

“Apa yang dilihat dan didengar oleh masyarakat harus sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Masyarakat Desa Gentungan dapat bekerja sama dengan 15 desa di Kabupaten Karanganyar yang lainnya untuk menghasilkan padi organik dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga produksinya meningkat dan hasil pendapatan juga ikut meningkat,” papar Juliyatmono saat memberikan sambutan dan pengarahaan. 

Dia menambahkan petani di 15 desa di Kabupaten Karanganyar nantinya juga bisa bekerja sama dengan BUMDes untuk pemasarannya. Dengan adanya kerja sama tersebut pemerintah nantinya akan terus memfasilitasi alat-alat produksi. 

Sementara Camat Mojogedang, Sutrisno menyampaikan bahwa ada 2 dusun dari 5 dusun yang ada di Kecamatan Mojogedang yang telah menanam padi organik. Padi tersebut dipasarkan di berbagai wilayah seperti Surabaya dan daerah Jawa Timur lainnya. Selain penanaman padi organik, rencanaya Desa Gentungan juga akan memanfaatkan embung sebagai tempat wisata, disana pengunjung dapat bermain turbing selain itu untuk biaya retribusi akan digratiskan. Sutrisno berharap bahwa Desa Gentungan akan menjadi desa mandiri sekaligus desa wisata percontohan. (p/ab)